File adalah kumpulan
informasi yang berhubungan dan tersimpan dalam secondary storage.
Operasi pada File
• Membuat ( Create )
– Menemukan free space
– Entry baru dibuat dalam tabel direktori yang
mencatat nama dan lokasi
– Ukuran yang diinisialisasi 0
• Menulis ( Write )
– OS melihat ke direktori untuk mencari
lokasinya dalam disk
– Melakukan transfer dari memori ke lokasi dalam
disk (suatu pointer digunakan sebagai penunjuk lokasi penulisan berikutnya)
– Entry dalam direktori di update
• Membaca ( Read )
– OS melakukan hal yang sama dengan penulisan
file kecuali operasinya membaca dari lokasi dalam disk ke dalam memori
• Menghapus
– OS melihat ke direktori mencari entry dengan
nama yang dimaksud
– Membebaskan space yang teralokasi
– Menghapus entry
• Reposition dalam file
– OS melihat ke direktori untuk mencari entry
yang dimaksud,
– Pointer di set dengan harga (lokasi) tertentu
yang diberikan
• Menghapus dengan menyisakan atribut ( Truncate
)
– sama dengan menghapus file kecuali entry tidak
dihapuskan tapi ukuran file diisi 0
File service adalah suatu perincian
atau pelayanan dari file sistem yang ditawarkan pada komputer client. File System merupakan struktur
logika yang digunakan untuk mengendalikan akses terhadap data yang ada pada
disk. File System terdiri dari dua bagian:
• Kumpulan file yang masing-masingnya menyimpan
data-data yang berhubungan
• Struktur direktori yang mengorganisasi dan
menyediakan informasi mengenai seluruh file dalam system
File System merupakan interface yang
menghubungkan sistem operasi dengan disk. Ketika program aplikasi yang sedang
dijalankan memerlukan pembacaan file dari hard disk, sistem operasi meminta
file system untuk membuka file yang diinginkan. File system harus mengetahui
lokasi penyimpanan file yang dibaca. Setelah menemukan lokasinya, file system
membaca data yang ada dan mengirimkan data tersebut pada sistem operasi.
Kebutuhan File System
Terdistribusi
1. Transparency
2. Concurrent File Updates
3. ile Replication
4. Hardware dan Operating Systems
5. Fault Tolerance
6. Consistency
7. Security
8. Efficiency
Contoh File System
NFS
(Network File System)
Tujuan dari NFS adalah untuk memungkinkan
terjadinya pertukaran sistem berkas secara transparan antara mesin-mesin bebas
tersebut. Hubungan yang terjadi di sini didasarkan pada hubungan client-server
yang menggunakan perangkat lunak NFS server dan
NFS client yang berjalan diatas workstation.
Jika misalnya terjadi sebuah pertukaran sistem
berkas antara server dan client ,
maka pertukaran sistem berkas yang terjadi disini harus dipastikan hanya
berpengaruh pada tingkat client dan tidak mempengaruhi
sisi server , karena server dan client adalah mesin yang
berbeda dan sama-sama bebas. Untuk itu, mesin client harus
melakukan operasi mount terlebih dahulu agar remote
directory dapat diakses secara transparan.
NFS umumnya menggunakan protokol Remote
Procedure Call (RPC) yang berjalan di atas UDP dan membuka port UDP
dengan port number 2049 untuk komunikasi
antara client dan server di
dalam jaringan. Client NFS selanjutnya akan
mengimpor sistem berkas remote dari server NFS,
sementara server NFS mengekspor sistem berkas lokal kepada client.
operasi-operasi
yang didukung oleh NFS adalah sebagai berikut:
a.
Mencari berkas di dalam direktori.
b.
Membaca kumpulan direktori.
c.
Memanipulasi link dan direktori.
d.
Mengakses atribut berkas.
e.
Membaca dan menulis berkas.
Beberapa
manfaat NFS diantaranya ialah
– Lokal workstations menggunakan
ruang disk lebih kecil
– Pemakai tidak harus membagi
direktori home pada setiap mesin di jaringan
– Direktori home dapat di set up
pada NFS server dan tersedia melalui jaringan
– Device penyimpanan seperti floppy
disk, CDROM drives, dll dapat digunakan oleh mesin lainnya
Kerugian /Kelemahan NFS
– Desain awal hanya untuk jaringan
yang lokal dan tertutup
– Security
– Congestion (Traffic yang tinggi
bisa menyebabkan akses lambat)
0 komentar:
Posting Komentar