Pages

Jumat, 28 November 2014

FILE SERVICE

 File adalah kumpulan informasi yang berhubungan dan tersimpan dalam secondary storage.  
Operasi pada File
• Membuat ( Create )
– Menemukan free space
– Entry baru dibuat dalam tabel direktori yang mencatat nama dan lokasi
– Ukuran yang diinisialisasi 0
• Menulis ( Write )
– OS melihat ke direktori untuk mencari lokasinya dalam disk
– Melakukan transfer dari memori ke lokasi dalam disk (suatu pointer digunakan sebagai penunjuk lokasi penulisan berikutnya)
– Entry dalam direktori di update
• Membaca ( Read )
– OS melakukan hal yang sama dengan penulisan file kecuali operasinya membaca dari lokasi dalam disk ke dalam memori
• Menghapus
– OS melihat ke direktori mencari entry dengan nama yang dimaksud
– Membebaskan space yang teralokasi
– Menghapus entry
• Reposition dalam file
– OS melihat ke direktori untuk mencari entry yang dimaksud,
– Pointer di set dengan harga (lokasi) tertentu yang diberikan
• Menghapus dengan menyisakan atribut ( Truncate )
– sama dengan menghapus file kecuali entry tidak dihapuskan tapi ukuran file diisi 0
File service adalah suatu perincian atau pelayanan dari file sistem yang ditawarkan pada komputer client.  File System merupakan struktur logika yang digunakan untuk mengendalikan akses terhadap data yang ada pada disk. File System terdiri dari dua bagian:
• Kumpulan file yang masing-masingnya menyimpan data-data yang berhubungan
• Struktur direktori yang mengorganisasi dan menyediakan informasi mengenai seluruh file dalam system
File System merupakan interface yang menghubungkan sistem operasi dengan disk. Ketika program aplikasi yang sedang dijalankan memerlukan pembacaan file dari hard disk, sistem operasi meminta file system untuk membuka file yang diinginkan. File system harus mengetahui lokasi penyimpanan file yang dibaca. Setelah menemukan lokasinya, file system membaca data yang ada dan mengirimkan data tersebut pada sistem operasi.
Kebutuhan File System Terdistribusi
1. Transparency
2. Concurrent File Updates
3. ile Replication
4. Hardware dan Operating Systems
5. Fault Tolerance
6. Consistency
7. Security
8. Efficiency

Contoh File System
NFS (Network File System)

       Tujuan dari NFS adalah untuk memungkinkan terjadinya pertukaran sistem berkas secara transparan antara mesin-mesin bebas tersebut. Hubungan yang terjadi di sini didasarkan pada hubungan client-server yang menggunakan perangkat lunak NFS server dan NFS client yang berjalan diatas workstation.
Jika misalnya terjadi sebuah pertukaran sistem berkas antara server dan client , maka pertukaran sistem berkas yang terjadi disini harus dipastikan hanya berpengaruh pada tingkat client dan tidak mempengaruhi sisi server , karena server dan client adalah mesin yang berbeda dan sama-sama bebas. Untuk itu, mesin client harus melakukan operasi mount terlebih dahulu agar remote directory dapat diakses secara transparan.
NFS umumnya menggunakan protokol Remote Procedure Call (RPC) yang berjalan di atas UDP dan membuka port UDP dengan port number 2049 untuk komunikasi antara client dan server di dalam jaringan. Client NFS selanjutnya akan mengimpor sistem berkas remote dari server NFS, sementara server NFS mengekspor sistem berkas lokal kepada client.
operasi-operasi yang didukung oleh NFS adalah sebagai berikut:
a. Mencari berkas di dalam direktori.
b. Membaca kumpulan direktori.
c. Memanipulasi link dan direktori.
d. Mengakses atribut berkas.
e. Membaca dan menulis berkas.
Beberapa manfaat NFS diantaranya ialah
– Lokal workstations menggunakan ruang disk lebih kecil
– Pemakai tidak harus membagi direktori home pada setiap mesin di jaringan
– Direktori home dapat di set up pada NFS server dan tersedia melalui jaringan
– Device penyimpanan seperti floppy disk, CDROM drives, dll dapat digunakan oleh mesin lainnya

Kerugian /Kelemahan NFS
– Desain awal hanya untuk jaringan yang lokal dan tertutup
– Security

– Congestion (Traffic yang tinggi bisa menyebabkan akses lambat) 

0 komentar:

Posting Komentar