1. Lingkungan
Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian perusahaan
mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian
yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
lingkungan pengendalian adalah
filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam
persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen
(manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat
atau ter desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian
ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian
intern yang lain. pengendalian internal vc pengendalian manajemen:
-
pengendalian internal
a.
penegnedalian manajemen terdiri dari pengendallian
intern dan ekstern
b.
lebih
nekenkankan pd tujuan perusahaan dan menghubungkan pengendallian manajemen
untuk mencapai tujaun
c.
meliputi
produksi, transportasi dan riset perusahaan.
-
pengendalian manjemen
a.
mengendalikan terrdiri dari pengendalian administratif
dan pengendalian akuntansi
b.
menekankan pda pengendazlian terhadap mengamankan
aktiva perusahaan dengan melakukan pecatatan akuntansi memeadai
c.
meliputi akkuntansi meningkatkan efektifitas dan
efesiensi dan taat pd hukum yang berlaku.
2. Penilaian Resiko (Risk
Assesment)
Semua organisasi memiliki risiko,
dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik
aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non
bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di
analisis dan
evaluasi sehingga dapat di perkirakan
intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
3. Prosedur
Pengendalian (Control Procedure)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk
menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan
dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur
pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
§ Personil
yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
§ Pelimpahan
tanggung jawab.
§ Pemisahan
tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
§ Pemisahan
fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
4. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem
pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatka
efektivitas
pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara
penilaian khusus
atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang
terakhir dapat dilakukan dengan cara
mengamati perilaku karyawan atau
tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.
Penilaian secara khusus biasanya
dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen
senior, struktur
korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan
besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan
sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian
atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.
5. Informasi dan
Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan
elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi
tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan
monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin
ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada
perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak
luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai
standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada
pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.